Rp3.000

Bentuk dan tampilan: Kue ini berbentuk bundar, mirip dengan serabi dari Jawa, tetapi memiliki rasa yang berbeda. Warna kue ini putih kecokelatan. Bahan-bahan: Ale-ale terbuat dari tepung beras, gula aren, santan, dan daun pandan. Proses pembuatan: Proses pembuatannya cukup unik dan memakan waktu lama, biasanya dimulai sekitar pukul 11 malam hingga menjelang subuh. Kue ini dipanggang dengan cetakan logam dan menggunakan api dari sabut kelapa, yang memberikan aroma khas yang wangi. Penyajian: Ale-ale biasanya dinikmati saat masih hangat di pagi hari, sering kali ditemani dengan kopi atau teh. Populer di kalangan perantau: Makanan ini sangat populer, bahkan banyak perantau dari Sawahlunto yang memesannya untuk acara di kota perantauan mere